1. Alat Permainan Edukatif
Alat permainan edukatif adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk
bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat mengembangkan
seluruh kemampuan anak.
APE dapat berupa apa saja yang
ada di sekeliling kita, misalnya: sapu, piring, gelas, sendok plastik, tutup
panci, bangku kecil, dan lain-lain. Tetapi yang dimaksud dalam modul ini adalah
APE yang dibuat sendiri dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi atau
bahan-bahan yang mudah didapat disekitar kita.
2. Pengertian Alat Permainan Edukatif (APE)
APE adalah segala sesuatu yang
dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung
nilai pendidikan (edukatif) dan dapat merangsang pertumbuhan otak pengembangan
seluruh aspek kemampuan (potensi) anak. APE dapat berupa apa saja yang ada di
sekeliling kita, misalnya: sapu, piling, gelas, sendok plastik, tutup panci,
bangku kecil, dan lain-lain.
Persyaratan Alat Permainan
Edukatif (APE) adalah :
1. Mengandung nilai pendidikan
2. Aman atau tidak berbahaya
bagi anak
3. Menarik dilihat dari warna
dan bentuknya
4. Sesuai dengan minat dan
taraf perkembangan anak
5. Sederhana, murah, dan mudah
diperoleh.
6. Awet tidak mudah rusak dan
mudah pemeliharaannya
7. Ukuran dan bentuknya sesuai
dengan usia anak
8. Berfungsi mengembangkan
kreatifitas dan kecerdasan anak
3. Alat Permainan Edukatif (APE) sebagai Sarana Bermain
Paradigma proses pembelajaran
yang terjadi pada saat ini yaitu belajar sambil bermain. Para pakar sepakat
bahwa pendidikan anak usia dini berlangsung sejalan dengan bermain, karena
bermain adalah realisasi dari perkembangan diri dari kehidupan anak. Anak dapat
tumbuh dan berkembang melalui berbagai kegiatan yang dilakukan anak pada waktu
bermain dan melalui pengalaman dari panca indera anak. Anak dapat mengembangkan
potensi-potensi yang dimilikinya melalui bermain. Secara tidak sadar bayi telah
dapat mengabsorsi stimulus lingkungannya. Selanjutnya dengan bertambahnya usia
anak dapat dengan sadar menyerap stimulus lingkungan dan mulai dapat
mengorganisasikan serta melakukan generalisasi terhadap pengalaman yang
diperoleh.
MANFAAT BERMAIN BAGI ANAK
1.
Bermain
adalah:
a.
Sesuatu yang
menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak.
b.
Tidak
memiliki tujuan ekstrinsik, namun motivasinya lebih bersifat intrinsik.
c.
Bersifat
spontan dan sukarela
d.
Melibatkan
peran serta aktif anak
e.
Memiliki
hubungan sistematik yang khusus dengan kreati fitas, kemampuan memecahkan
masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial, disiplin, mengendalikan emosi dan
sebagainya.
2.
Bermain
merupakan kegiatan utama yang dilakukan anak dalam melakukan interaksi dengan
lingkungannya.
3.
Bermain
untuk anak merupakan dasar untuk belajar. Dalam bermain anak dapat
merasakan/mencicipi rasa, menyentuh segala macam obyek yang ditemukan.
4.
Anak bermain
dengan menggunakan seluruh panca inderanya
5.
Disaat
bermain semua aspek fisik, sosial, emosional, kognitif, dan bahasa anak
digunakan secara aktif.
6.
Disaat
bermain anak membangun konsep dirinya.
7.
Disaat
bermain anak membangun ketrampilan hidupnya (Life Skill).
8.
Bermain yang
baik apabila dilakukan atas inisiatif dan kepu-tusan anak sendiri yang didukung
oleh Pendidik atau orang dewasa.
9.
Bermain akan
bermakna bagi anak apabila terencana, tertata lingkungannya dan diberikan
pijakan oleh Pendidik atau orang dewasa sehingga dapat mengembangkan semua
kemampuan anak.
10. Perkembangan sosial anak dalam bermain meliputi perilaku tidak peduli,
perilaku menonton, bermain sendiri, bermain berdampingan, bermain bersama dan
bekerjasama (Vygotsky).
11. Fungsi bermain bagi tumbuh kembang anak adalah :
a.
Mempertahankan
keseimbangan fisik, intelegensia, sosial-emosional, bahasa dan komunikasi.
b.
Menghayati
berbagai pengalaman yang diperoleh melalui kehidupan sehari-hari.
c.
Mengantisipasi
peran yang akan dijalankan anak dimasa yang akan datang.
d.
Menyempurnakan
berbagai kemampuan melalui berbagai ketrampilan fisik, intelegensia,
sosial-emosional, bahasa dan komunikasi secara holistik, dan
e.
Pembentukan
perilaku positif dalam hal pembiasaan.
KEMAMPUAN
ATAU POTENSI ANAK
Ada 8 macam kemampuan atau
potensi yang terdapat dalam diri anak ketika anak sedang belajar tentang
dunianya. Setiap kemampuan dapat distimulasi dengan cara yang berbeda.
Kedelapan kemampuan tersebut adalah:
1)
Kemampuan
Verbal (linguistic intelligence): dapat berkembang bila distimulasi
melalui membaca, menulis, berdiskusi, bercerita. Mereka bermain dengan
kata-kata.
2)
Kemampuan
Logika-matematik (togico-mathematical intelligence): dapat distimulasi
melalui menghitung, membedakan bentuk, analisa data. Mereka bermain dengan
benda-benda.
3)
Kemampuan
Visual-spasial (visual-spatial intelligence): dapat distimulasi melalui
kertas warna-warni, balok-balok, puzzle, menggambar, melukis, menonton film.
Mereka bermain dengan imajinasi.
4)
Kemampuan
Musikal (musical/rhythmic intelligence): dapat distimulasi melalui bunyi-bunyian,
nada, memainkan instrumen musik, tepuk tangan. Mereka bermain dengan
musikdanbunyi.
5)
Kemampuan
kinestetik (bodily/kinesthetic intelligence): dapat distimulasi melalui
menari, atletik, bergerak, pantomim. Mereka bermain dengan gerakan tubuh.
6)
Kemampuan
Mencintai keindahan alam (naturalist intelligence), dapat distimulasi
melalui observasi lingkungan, bercocok tanam, memelihara binatang. Mereka
bermain dengan tumbuhan, hewan, dan fenomena alam.
7)
Kemampuan
Berkawan (interpersonal intelligence): dapat disti mulasi melalui
teman-teman, kerjasama peran, stimulasi konflik. Mereka bermain dengan manusia
lain.
8)
Kemampuan
Berpikir (intrapersonal intelligence): dapat di stimu lasi melalui
bekerja sendiri, membaca dalam hati. Mereka bermain dengan pikiran dan perasaan
sendiri.
MENGGAMBAR
ABSTRAK
(Untuk Usia
5+)
ALAT DAN BAHAN
1.
Kertas HVS
2.
1 buah
sedotan kecil
3.
Kuas
4.
Palet
5.
Cat air
WAKTU : 15 menit (Tentatif)
CARA BERMAIN
1.
Buat warna
dasar pada kertas HVS.
2.
Teteskan
satu warna cat air pada kertas, kemudian tiup tetesan warna menggunakan
sedotan.
3.
Teteskan
warna lain, lakukan seperti langkah ke-2.
4.
Jumlah warna
dan bentuk gambar disesuaikan dengan keinginan anak.
5.
Apabila
telah selesai, biarkan sampai cat air mengering.
6.
Maka akan
menghasilkan gambar abstrak yang indah.
NILAI-NILAI EDUKASI
Tiupan pada sedotan
menghasilkan udara yang bergerak. Udara yang keluar dari sedotan membuat cat
bergerak dan menghasilkan objek dengan bentuk abstrak, melatih kreatifitas anak, melatih keterampilan motorik halus, mengenal
warna
WARNA
PRIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER
(Untuk Usia
4+)
ALAT DAN BAHAN
1.
Satu lembar
plastik mika berwarna biru, kuning, merah
2.
Gunting
3.
Kertas putih
WAKTU: 5 s.d 10 menit
CARA BERMAIN
1.
Plastik mika
digunting memanjang menjadi ukuran yang sama (lebar 2 cm).
2.
Letakkan
lembaran kuning dan biru di atas kertas putih, maka warna hijau akan tampak
pada gabugnan kedua warna tersebut.
3.
Tambahkan
warna merah untuk memulai pola bujur sangkar, maka akan menghasilkan warna
oranye.
4.
Tambahkan
lagi satu persatu lembaran sampai semua lembaran habis dan memunculkan warna
yang berbeda dan berselang-seling.
NILAI-NILAI EDUKASI
Warna primer terdiri atas
warna merah, kuning, dan biru. Ketiga warna primer ini bisa menghasilkan warna
sekunder, yaitu warna orange (sebagai hasil campuran warna merah dan kuning),
ungu (sebagai hasil campuran warna merah dan biru), dan hijau (sebagai hasil
campuran warna kuning dan biru. Pencampuran warna pada warna sekunder akan
menghasilkan warna-warna tersier, melatih kreatifitas anak, melatih
keterampilan motorik halus, mengenal warna
PETA LIDAH
(Untuk Usia
6+)
ALAT DAN BAHAN
1.
Pipet
2.
Larutan
garam
3.
Larutan kopi
4.
Larutan gula
5.
Perasan
jeruk
6.
Gelas
plastik kecil untuk menyimpan masing-masing larutan
7.
Kertas dan
Pinsil
WAKTU: 5 menit (tergantung
jumlah bahan yang digunakan)
CARA BERMAIN
1.
Anak bermain
secara berpasangan.
2.
Teteskan
sedikit air gula pada lidah seorang anak, kemudian mintalah dia untuk
menunjukkan letaksetiap rasa.
3.
Anak yang
lain menggambar peta lidah pada kertas letak setiap rasa.
4.
Lanjutkan
sampai semua bahan dapat dirasakan oleh lidahnya.
NILAI-NILAI EDUKASI
Lidah hanya mengecap empat
rasa di bagian yang berbeda-beda, antara lain sebagai berikut.
1.
Rasa manis =
Lidah bagian depan
2.
Rasa asin =
Lidah bagian tepi
3.
Rasa asam =
Lidah bagian samping
4.
Rasa pahit =
Lidah bagian belakang
Melatih kreatifitas anak untuk
mengenal rasa
TEBAK AROMA
(Untuk Usia
4+)
ALAT DAN BAHAN
1.
Cuka
2.
Garam
3.
Kopi
4.
Teh
5.
Wewangian
6.
Penutup mata
7.
Wadah kecil
untuk menyimpan masing-masing bahan
WAKTU: 10 s.d 15 menit
(tergantung jumlah bahan yang digunakan)
CARA BERMAIN
1.
Anak bermain
secara berpasangan.
2.
Tutup mata
anak yang akan menebak aroma bahan.
3.
Masing-masing
bahan disimpan di dalam wadah kecil.
4.
Anak yang
ditutup matanya diminta untuk menebak masing-masing bahan dengan terlebih
dahulu mencium aromanya.
NILAI-NILAI EDUKASI
Hidung merupakan bagian
penting untuk indera pencium yang dapat menangkap ribuan aroma. Pengetahuan
yang diperoleh dari permainan ini akan semakin jelas apabila melakukan
permainan Tebak Rasa dan Peta Lidah, melatih kreatifitas anak, melatih
keterampilan motorik halus, mengenal aroma
LEBAH
BERDENGUNG (RUMBLE BEE)
(untuk usia
+ 10 tahun)
JUMLAH PESERTA
: Seluruh Peserta
WAKTU
: 5 – 10 Menit
PERALATAN :
Gulungan kertas berisi Judul
lagu anak-anak atau lagu daerah sebanyak jumlah peserta (dalam hal ini, ada
beberapa judul lagu yang sama )
CARA BERMAIN
§ Bagikan satu per satu gulungan kertas ke seluruh peserta (ingatkan agar
jangan sampai ada peserta yang membuka gulungan kertas sebelum disuruh).
§ Setelah gulungan dibuka, minta peserta menyanyikan lagu yang ada di dalam
kertas dengan cara mendengungkannya secara serempak (tanpa mengeluarkan kata-kata).
Sebagai contoh, lagu "Burung Kaka tua" dinyanyikan "Hmm...
hmm... hmm..... Hmm... hmm... hmm...". Sambil mendengungkan lagu tersebut,
peserta diminta berkeliling mencari peserta yang lagunya sama dengan lagunya,
kemudian membentuk kelompok dengan peserta tersebut.
§ Peserta yang tidak mendapatkan kelompoknya dihukum dengan menyanyikan
lagunya keras-keras sambil berjoget ria atau hal lain yang dapat menghibur
peserta lain.
CATATAN
Peserta tidak boleh
mengetahui apa isi gulungan. kertas yang dipegangnya sampai dibuka secara
bersama-sama. Setelah dibuka, masing-masing peserta tidak boleh Mengetahui
judul lagu yang dimiliki peserta lain, kecuali didengungkan seperti langkak
permainan ini.
NILAI-NILAI EDUKASI
Melatih kekompakan dengan
teman, melatih keberanian,
ANIMAL GAMES
(untuk usia
+ 7 tahun)
PESERTA
: seluruh peserta
WAKTU
: 5— 10 menit
PERALATAN:
·
Penutup mata
sebanyak peserta.
·
Lapangan
yang cukup tidak berbatu, dan tidak ada pohon.
CARA BERMAIN
§
Peserta
diminta membentuk lingkaran, kemudian menutup mata mereka dengan kain yang
sudah diberikan.
§
Setelah itu,
fasilitator membisikkan nama-nama binatang ke setiap peserta. Nama binatang
yang dibisikkan ada binatang yang sama dengan peserta lain dan ada yang tidak.
§
Setelah
semua mendapat nama binatang itu, peserta diminta membunyikan suara binatang
yang telah dibisikkan secara bersamaan sambil mencari teman yang sama suaranya
dan membentuk kelompok dengan peserta tersebut. Oleh karena itu, permainan ini
mesti dilakukan di lapangan yang datar.
§ Peserta yang tidak mendapatkan kelompoknya diberikan hukuman yang dapat
ditentukan oleh fasilitator atau oleh peserta lain.
NILAI-NILAI EDUKASI
Melatih kekompakan dengan
teman, melatih keberanian, mengenal suara binatang
BALON-BALON
AJAIB
(Untuk Usia
4+)
ALAT DAN BAHAN
1.
2 buah Balon
2.
Pompa balon
3.
Benang
4.
Kertas yang
kaku atau kertas jilid
WAKTU: 3 s.d 5 menit
CARA BERMAIN
1.
Pompa kedua
balon sampai mengembang, ikat leher balon dengan seutas benang.
2.
Gosokkan
kedua balon ke rambut atau kain wol.
3.
Angkat
benang, maka kedua balon akan saling menjauh.
4.
Letakkan
kertas di antara kedua balon tersebut, maka kedua balon akan menempel pada
kertas.
NILAI-NILAI EDUKASI
Listrik statis pada kedua
balon menarik keduanya ke arah kertas. Jika kertas disingkirkan, listrik statis
pada kedua balon tersebut akan saling menolak, sehingga keduanya akan saling
menjauh.
SARINGAN AIR
KERUH
(Untuk Usia
6+)
ALAT DAN BAHAN
1.
Arang
2.
Pasir
3.
Kerikil
4.
Kertas
penyaring
5.
Satu botol
air keruh
6.
Pot bunga
7.
Saringan
8.
Baskom
WAKTU: 10 s.d 15menit
CARA BERMAIN
1.
Letakkan pot
bunga di atas baskom.
2.
Bentangkan
kertas penyaring di dasar pot bunga.
3.
Masukkan
arang sampai sepertiga pot, kemudian masukkan pasir.
4.
Masukkan
kerikil di atasnya.
5.
Letakkan
saringan di atas pot bunga, lalu ambil yang keruh dan tuangkan secara perlahan
ke dalam saringan.
6.
Tunggu
sampai air melewati kerikil, pasir, arang, dan kertas penyaring.
7.
Air di dalam
baskom akan lebih jernih daripada sebelumnya.
NILAI-NILAI EDUKASI
Ketika turun hujan, air
mengalir ke mata air dan sungai, sisanya diserap tanah. Dalam perjalanannya,
air yang melewati bebatuan dan tanah disaring, sehingga di akhir perjalanannya
air sudah bersih. Permainan ini menunjukkan kerja proses penyaringan air. Pasir
dan kerikil di dalam pot menyaring kotoran kecil, arang, dan kertas penyaring
menyaring partikel kotoran yang kecil, sedangkan saringan menyaring kotoran
yang besar.
HANDS KNOT
(Untuk Usia
12 – 18 tahun)
PESERTA
: 6 – 10 Orang
WAKTU
: 15— 20 menit
PERALATAN: -
CARA BERMAIN
·
Seluruh
peserta dari satu kelompok diminta untuk bentuk lingkaran kecil.
·
Fasilitator
yang berada di tengah-tengah lingkaran kecil itu memegang kumpulan
tali sejumlah peserta di kedua ujung, nya secara memanjang.
·
Fasilitator
meminta peserta untuk mengambil tiap ujung tali yang ada di tangan kanan
fasilitator dengan tangan kanan pe-serta. Setelah semua tangan kanan peserta
mengambil satu ujung tali, kemudian peserta mengambil ujung tali yang ada di
tangan kiri fasilitator dengan tangan kiri peserta (sebelum diambil, tali
dipelintir atau diacak terlebih dahulu oleh fasilitator).
·
Setelah
kedua tangan masing-masing peserta memegang tali, mereka diminta untuk
meregangkan tangan dan mundur beberapa langkah dengan posisi peserta masih
membentuk lingkaran. Ketika mundur inilah peserta mendapati jalinan tali yang
kusut di antara mereka.
·
Lantas
peserta bertugas mengurai tali tersebut satu per satu dan membentuk lingkaran
sempurna. Untuk menguraikan tali, peserta tidak diperkenankan melepaskan tali
dari pegangannya dalam kondisi apa pun
NILAI-NILAI EDUKASI
Permainan ini memotivasi anak
untuk belajar memecahkan masalah secara bersama-sama, saling menghargai
pendapat orang lain, kekompokan dan berani mengambil keputusan
PERKUSI
SEDERHANA
(Untuk Usia
4+)
ALAT DAN BAHAN
1.
4 buah botol
plastik dengan tutupnya
2.
Gunting
3.
Selotip
berwarna
4.
Klip kertas
5.
Kacang hijau
6.
Kelereng
7.
Ketumbar dan
lain lain
WAKTU : 5 menit
CARA BERMAIN
1.
Masukkan
klip kertas, kacang hijau, kelereng, dan ketumbar ke dalam botol yang berbeda.
2.
Tutup botol
dengan kencang.
3.
Hiasi
perkusi mainan dengan selotip berwarna.
4.
Mainkan
perkusi, maka keempat perkusi akan menghasilkan suara yang berbeda.
NILAI-NILAI EDUKASI
Alat musik perkusi
menghasilkan bermacam-macam bunyi saat dipukul atau dikocok. Benturan
bahan-bahan pada botol mengeluarkan suara berdenting. Dengan permainan ini,
anak akan belajar mendengarkan bunyi yang berbeda yang dihasilkan oleh bahan
yang berbeda. Semakin banyak anak yang terlibat dan semakin banyak variasi
bahan yang digunakan, permainan ini akan semakin
BAWA GELAS
DENGAN SATU JARI
(Untuk
Remaja)
SEKILAS TENTANG PERMAINAN
Pada permainan ini remaja akan
diajak untuk bekerja sama dengan teman-temannya untuk mencapai satu tujuan.
Mereka akan bertugas membawa gelas dari satu tempat ke tempat lain. Hanya saja
menggunakan jari. Dan hanya satu jari. Dengan ketelitian dan ketelatenan, maka
mereka harus mempertahankan gelas tersebut sampai ke garis finish yang
telah ditentukan.
MANFAAT PERMAINAN
·
Melatih jiwa
kerja sama pada remaja.
·
Mengajak
remaja untuk bersikapteliti dan hati-hati.
·
Menumbuhkan
kreativitas dalam melaksanakan sebuah pekerjaan.
·
Mendorong
munculnya sifat kepemimpinan pada remaja.
ESTIMASI WAKTU : 15 menit
PRA PERMAINAN
·
Persiapan
peserta, masing-masing 5-7 orang per kelompok.
·
Persiapan
tempat outdoor di lapangan yang luas.
·
Persiapan
media permainan, fasilitator menyiapkan garis start dan garis finish dengan
jarak 100 meter. Rute perjalanan singkat ini dapat dibuat berkelok-kelok dengan
menggunakan tanda kapur dan sejenisnya.
·
Persiapan
alat-alat permainan: ]
·
"
Wadah aqua gelas plastik
sebanyak 1 buah perkelompok.
·
Air
secukupnya.
TAHAPAN PERMAINAN
·
Fasilitator
permainan mengisi aqua gelas dengan air hingga mencapai
% bagian wadah.
·
Peserta
berdiri dan berkumpul dengan kelompok masing-masing.
·
Masing-masing
kelompok bertugas mengantarkan air di dalam gelas
dari satu tempat ke tempat lain yang sudah ditandai
sebagai batas akhir. Mereka harus berjalan pada rute yang sudah ditentukan.
·
Syarat
permainan ini adalah:
1)
Air di dalam
gelas tidak boleh tumpah.
2)
Remaja
peserta harus membawa gelas tersebut secara bersama.
3)
Remaja
peserta hanya boleh menggunakan satu jari untuk memindah kan gelas tersebut.
4)
Bila air dalam
gelas tumpah di tengah jalan, mereka harus mengulang
dari awal lagi.
5)
Bila
permainan sudah selesai, berikan tepuktangan sebagai reward atas
keberhasilan kelompok.
6)
Fasilitator
memberikan umpan balik terhadap makna permainan yang baru saja dilakukan.
CATATAN
Pada permainan ini dapat
dilihat bagaimana remaja mempergunakan kehati-hatiannya dalam menyelesaikan
tugas. Apakah mereka berhasil mengawal air tersebut tanpa ada air yang tumpah.
Apakah mereka bisa mengkoordinasi semua remaja peserta tersebut dengan baik.
Akan dilihat juga siapa yang mempunyai potensi dan sifat kepemimpinan dalam
permainan ini.
BERMAIN
DENGAN KALENG
UNTUK
UMUR 6 TAHUN
[Untuk Dua
Orang Atau Lebih Pemain]
Kaleng aluminium cukup mudah
ditemukan (misalnya kelang minuman soda) dan merupakan alat yang bagus untuk
bermain. Cobalah mainkan permainan ini sebelum kaleng-kaleng Anda buang. Akan
tetapi, jika tidak ingin bermain dengan benda yang menimbulkan suara berisik,
gunakanlah botol plastik air minuman sebagai pengganti kaleng.
BAHAN DAN ALAT
• Keleng aluminium
kosong atau botol air plastik
• Bola voli atau
bola-bola lainnya
CARA BERMAIN
Susun atau tumpuklah 6 sampai
10 kaleng dengan bentuk piramida, seakan-akan kaleng tersebut adalah pin
boling. Mintalah anak Anda berdiri satu atau setengah meter (tergantung
kemampuan anak) di depan kaleng-kelang tersebut. Kemudian, gulingkan bola voli
ke arah kaleng. Hitunglah berapa kaleng yang jatuh. Lakukanlah terus menerus
sampai semua kaleng jatuh. Mintalah anak Anda membantu menyusun kaleng-kaleng
tersebut untuk ronde selanjutnya.
VARIASI PERMAINAN
Lapisi setiap kaleng dengan
kertas dan tulislah satu angka pada setiap kaleng. Tumpuklah kaleng-kaleng
tersebut dan mintalah anak Anda melempar ke kaleng dengan angka tertentu,
contoh, "Lemparkan bola ke kaleng nomor 5 !" Atau bagi anak yang baru
belajar mengenali angka, jelaskan dengan sederhana apa yang mereka hasilkan,
misal: "Lihat, kamu menjatuhkan kaleng nomor 3 dan kaleng nomor 6!"
Untuk pemain yang lebih mahir
berhitung, tulislah nilai kaleng-kaleng yang berhasil mereka jatuhkan, dan
mintalah agar si pemain menjumlahkannya. Anda bisa berkata, "Oke, kamu
menjatuhkan kaleng nomor 3, 4, dan 7. Coba kamu hitung berapa nilai yang kamu
dapat di ronde ini."
Jika Anda bermain dengan anak
yang mempunyai umur yang berbeda-beda, Anda dapat memberi mereka tugas yang
berbeda-beda atau meminta mereka bergiliran. Sebagai contoh, anak yang paling
kecil menyebut sebuah angka, anak yang paling tua melakukan tugas penambahan,
sedangkan yang tengah-tengah (yang sudah mengenali angka, tetapi belum bisa
melakukan penambahan) dapat bertugas sebagai penyusun kaleng untuk ronde
berikutnya. Anak-anak sangat menyukai panggilan/jabatan, maka Anda bisa menamai
anak yang melakukan penambahan dengan nama Raja Berhitung, anak yang menyusun
sebagai Menteri Penyusun, dan anak yang meiempar sebagai Panglima Pelempar.
NILAI-NILAI EDUKASI
Anak-anak mempelajari
koordinasi mata-tangan dan mampu memperki-rakan berapa banyak tenaga yang
dibutuhkan untuk menjatuhkan kaleng sebanyak mungkin dengan sekali lempar.
Mereka belajar bagaimana menghitung angka pada kaleng yang dijatuhkan. Mereka
juga belajar membantu satu sama lain dengan menyusun kaleng-kaleng setelah
dimainkan, serta koordinasi yang dibutuhkan untuk menumpuk (menyusun) piramida
kaleng-kaleng tersebut.
Jika Anda memainkan variasi,
maka anak juga berkesempatan belajar mengenali angka dan penambahan. Jika
mereka diberi tugas menumpuk kaleng berdasarkan urutan angka, misalnya dari
1-10, maka mereka juga akan mempelajari urutan angka-angka.
MENGINJAK
EKOR
UNTUK UMUR 6
TAHUN KEATAS
[Aktivitas
Berkelompok]
Permainan ini sangat berguna
untuk membakar lemak dan kelebihan gula dalam tubuh anak setelah makan banyak
atau pesta.
ALAT DAN BAHAN
• Gunting
• Benang atau tali
CARA BERMAIN
Potonglah seutas tali yang
akan dijadikan "ekor" dengan panjang yang cukup, kira-kira ujung atas
menempel di pinggang dan ujung bawahnya menyentuh tanah, dengan tambahan
panjang kira-kira dua jengkal. Sangkutkan tali tersebut di ikat pinggang setiap
pemain. Ya, ingat, disangkutkan saja, tidak diikat.
Aturan permaian ini adalah
semua pemain saling mengejar untuk menginjak tali pemain lain sehingga tali
tersebut jatuh dan pemain yang menginjak dapat mengambilnya. Maka, panjang tali
harus cukup, bisa disangkutkan agar tidak mudah jatuh, tetapi mudah terlepas
jika diinjak oleh pemain lain. Untuk anak yang tidak menggunakan ikat pinggang
atau di celananya tidak ada tempat untuk menyangkutkan tali, potonglah seutas
tali untuk dijadikan "sabuk" dan sangkutkan "ekor" di sabuk
buatan tersebut.
Pemenang dari permainan ini
adalah anak yang berhasil mendapatkan tali terbanyak dan "ekor"-nya
sendiri masih tersangkut. Agar tidak ada yang "keluar" dalam
permainan ini, pemain yang telah kehilangan tali pun tetap boleh bermain dan
mencari "ekor" lain. Selain itu, para pemain diperbolehkan bekerja
sama, yaitu bersepakat untuk mengincar tali pemain tertentu dan saling menjaga
"ekor" satu sama lain.
Meskipun ada pemenang, jangan
menyebutnya sebagai "Pemenang". Sebut saja pemain yang berhasil
memperoleh tali terbanyak dengan "Pemilik Tali Terbanyak". Hal ini
untuk menghindari titel menang (yang artinya selain dia adalah kalah), atau
sebutan-sebutan lain yang dapat memengaruhi psikologi anak.
VARIASI PERMAINAN
1.
Selain
menggunakan tali, Anda juga dapat menggunakan pita atau kertas krep Permainan
Indoor dan Outdoor Kreatif untuk Melejitkan Kecerdasan Anak
2.
Pemain boleh
menarik tali (atau pita atau kertas krep) selain menginjakknya
NILAI-NILAI EDUKASI
Anak belajar memperhatikan
detail orang lain saat mereka melihat apakah seseorang masih punya tali untuk
diinjak atau tidak. Ketika memutuskan untuk bekerja sama, mereka meningkatkan
rasa kebersamaan satu sama lain dan tanggung jawab untuk saling menjaga.
Dengan permainan ini,
anak-anak juga belajar meningkatkan kemampuan koordinasi kaki-mata mereka. Sama
seperti koordinasi tangan-mata, koordinasi kaki-mata mengajarkan bahwa mata
mereka mengarahkan posisi kaki mereka. Anak yang sering tersandung saat
berjalan adalah anak yang kurang mahir dalam koordinasi tersebut.
Dalam permainan Menginjak
Ekor, anak tidak hanya fokus menginjak tali anak lain, tetapi mereka juga
mempelajari gerak tali saat tubuh bergerak atau bergoyang ke arah-arah
tertentu.
MENCAMPUR
KATA-KATA
UNTUK UMUR 6
TAHUN KEATAS
(Aktivitas
Berkelompok)
Gelak tawa selatu membawa efek
yang luar biasa. Maka, belajar sambil bermain dan bercanda akan dapat
memberikan hasil tersendiri. Dalam permainan ini hasilnya adalah keceriaan yang
terbangun bersama-sama.
BAHAN DAN ALAT
• Daftar kata majemuk
• Kertas
• Pulpen atau pensil
CARA BERMAIN
Para pemain terbagi menjadi
beberapa kelompok kecil atau pasangan (dua orang). Setiap kelompok diberi
secarik kertas yang terdiri atas kata majemuk, seperti rumah sakit, kincir
angin, atau orang tua. Masing-masing kelompok diberi sedikit waktu untuk
mempelajari kata tersebut dan menemukan cara atau gerakan yang tepat untuk
memberikan petunjuk yang bisa dipakai untuk menebak kata-kata majemuk tersebut
Sebagai contoh, setiap anggota dapat memberikan petunjuk untuk satu bagian kata
majemuk.
Jika semua kelompok telah
siap, mereka dipersilakan untuk duduk. Kemudian, satu per satu menampilkan atau
memperagakan petunjuk untuk kata-kata majemuk mereka melalui gerakan, dan
kelompok yang lain harus menebaknya. Kata-kata majemuk yang bisa Anda gunakan
ialah: daun jendela, gantungan kunci, kotak surat, papan tulis, jas hujan, air
terjun, bak mandi, pesawat terbang, kapal laut, air mata, sikat gigi, anak
tangga, kasur busa, sepeda motor, dan tain-lain.
NILAI-NILAI EDUKASI
Anak-anak mempelajari bahwa
kata yang lebih besar (kata majemuk) terdiri dari kata-kata yang lebih kecil.
Hal ini membantu mereka untuk memahami kata yang lebih besar. Permainan ini
juga mengajarkan sesuatu yang luar biasa. Pertama adalah bagaimana anak
mengeluarkan daya kreatifnya untuk mencari cara menyampaikan pesan ke orang
lain secara non-verbal (keahlian ini akan berguna saat berkunjung ke suatu
negara yang bahasanya tidak dipahami anak Anda).
Anak-anak juga akan
mendapatkan pengalaman untuk tampil di muka umum. Menjadi pusat perhatian dan
merasakan bahwa semua mata tertuju ke kita adalah situasi yang sangat
menegangkan dan menekan. Akan tetapi, menguasai komunikasi publik adalah salah
satu pendorong rasa percaya diri. Hampir tidak ada yang lebih memuaskan selain
tampil di hadapan semua orang dan sukses menjalankan peran kita di sana!
Memeragakan kata majemuk memberikan kesempatan kepada para pemain untuk menjadi
"bintang sementara" dan merasakan kesuksesan besar semacam itu.
PERMAINAN
BOLA RINGAN
UNTUK SEMUA
UMUR
[untuk satu
atau dua pemain]
Banyak permainan lempar bola
yang tidak menggunakan bola yang keras dan cepat, sehingga risiko kecelakaan
selama permainan dapat dikurangi. Salah satu tanpa bola keras dan cepat adalah
permainan ini. Permaian Bola Ringan dapat dilakukan oleh anak dengan usia
berapa pun, dan mereka semua dapat bermain bersama. Setiap pemain akan sibuk
melempar bolanya sendiri, dan karena mereka akan sangat fokus pada apa yang
mereka lakukan, mereka pun tidak akan membandingkan (merasa iri) dengan
kemampuan pemain lainnya. Masing-masing pemain melakukan yang terbaik untuk
diri mereka sendiri, dan usaha serta kemampuan mereka akan selalu berkembang
setiap kali mereka melakukan permainan ini.
ALAT DAN BAHAN
Bola yang ringan: dapat
terbuat dari tas plastik atau kertas koran, atau bola busa, scarf, atau bantal.
CARA BERMAIN
Buatlah bola yang ringan atau,
lebih baik lagi, biarkan si anak yang membuatnya. Berikut beberapa pilihannya:
1.
Bola Koran:
remas satu atau dua lembar kertas koran sehingga membentuk bola, dan rekatkan
(ikat) dengan selotip agar bentuknya tidak rusak atau berubah. Semakin banyak
halaman koran yang digunakan, semakin besar bentuk bola, tentu saja.
2.
Bola
Plastik: masukkan beberapa kantong plastik dalam sebuah kantong plastik, dan
padatkan. Ikat erat-erat dengan menggunakan bagian pegangan kantong plastik
(ikatkan sesuka Anda asalkan plastik tersebut dapat berbentuk bola).
3.
Scarf:
selain dapat digunakan untuk permainan melempar, scarf juga mempunyai daya
jatuh yang rendah setelah dilempar ke udara {akan jatuh dalam tempo yang lebih iambat),
sehingga pemain mempunyai waktu tambahan untuk bersiap-siap menangkap.
4.
Bantal,
scarf, dan boneka kain sangat mudah untuk ditangkap dan mempermudah belajar
cara menangkap dengan satu tangan.
Setelah semua pemain memegang
bola ringan, gunakan instruksi di bawah ini dan berikan kesempatan kepada para
pemain untuk mencobanya.
1.
Lempar
rendah dan tangkap dengan dua tangan.
2.
Lempar
setinggi mungkin dan tangkap dengan dua tangan.
3.
Lempar bola
ke atas dan tepuk tangan sebelum menangkapnya. Tepuk tangan dua kali. Tepuk
tangan tiga kali.
4.
Tempatkan
bola di kepala Anda. Bungkukkan kepala Anda dan tangkap bolanya.
5.
Tangkap bola
dengan berdiri di atas satu kaki.
6.
Mulai dengan
lemparan rendah dan tangkap dengan satu tangan, tangan yang dominan.
7.
Tangkap
dengan tangan yang non-dominan, masukkan tangan yang dominan ke saku atau
belakang badan.
8.
Tangkap bota
dengan posisi tangan di bawah pundak dan bentuk telapak tangan seperti gelas
(mangkuk).
9.
Tangkap bola
dengan posisi tangan di atas pundak.
10.
Tangkap bola
dengan satu mata tertutup. Lalu tangkap bola dengan kedua mata tertutup.
11.
Lempar bola
setinggi mungkin, lari membentuk Nngkaran, dan tangkap bola tersebut.
12.
Lemparkan
bola sambil berbaring, lalu berdiri untuk menangkapnya. Lemparkan bola sambil
berdiri, lalu tangkap dalam posisi berbaring.
13.
Berjalanlah
sambil memantul-mantulkan bola di udara dengan menggunakan tangan.
14.
Lemparkan
bola sejauh mungkin. Sejauh mana pemain dapat melempar bola? Dapatkan pemain
melempar lebih jauh di percobaan selanjutnya?
NILAI-NILAI EDUKASI
Permainan ini melatih
koordinasi mata-tangan pada anak. Lihatlah anak yang masih kecil saat mereka
melempar bola. Anda akan menemukan bahwa matanya melihat ke suatu arah, tetapi
tangannya melempar ke arah lain, la belum mengetahui bahwa matanyalah yang
mengarahkan pergerakan tangan dan "melihat apa yang dikerjakan" akan
membantunya. Mempelajari koordinasi mata-tangan akan sangat berguna saat menulis,
meletakkan barang yang kecil ke dalam suatu bentuk yang rumit, atau membuat
takaran yang pas untuk suatu resep makanan yang rumit. Saat kia mengarahkan
otak dan melihat dengan mata kita, kita akan mampu menyelesaikan apapun
yangkita mau dengan menggunakan tangan
PINCANGAN
(ENGKLEK) HURUF
UNTUK USIA +
6 TAHUN
[Untuk Satu
Atau Dua Pemain]
Pincangan atau demprak atau
engklek (Jawa) adalah jenis permainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak.
Karena barangkali anak-anak telah akrab dengan permainan ini, Anda dapat lebih
mudah mengembangkannya sebagai ajang berlatih menggunakan huruf.
BAHAN DAN ALAT
• Selotip
atau kapur atau tongkat
• Pecahan
genting, batu, atau kantong biji-bijian
CARA BERMAIN
Buatlah gambar kotak-kotak di
tanah sebagai ajang bermain pincangan, dengan bentuk sesuka Anda. Anda dapat
membuatnya di dalam rumah di lantai dengan menggunakan selotip, atau di luar
rumah di tanah dengan menggunakan tongkat, di aspal atau semen dengan
menggunakan kapur. Lalu dalam kotak-kotak itu tuliskan beraneka huruf, besar
maupun kecil.
Mintalah setiap pemain
melemparkan pecahan genting/batu/ kantong kain kecil (berisi biji-bijian atau
lainnya) ke kotak yang Anda tunjuk. Kemudian, si pelempar harus melompat ke
semua huruf lain sambil menyebutkan huruf yang ia lompati (ia injak), menuju
huruf yang dilempar dan mengambil batu atau kantong kain tersebut. Lalu lompat
hingga kotak terakhir dan kembali ke titik awal.
VARIASI PERMAINAN
Anda dapat menggunakan kotak
main pincangan yang biasa, atau Anda dapat mengubah polanya sesuai dengan
kemampuan dan keinginan para pemain. Beberapa kemungkinan:
·
Melompat
jauh dari titik awal sampai huruf yang ditunjuk.
·
Melompat hanya di huruf-huruf besar atau hanya
di huruf-huruf kecil aja.
NILAI-NILAI EDUKASI
Anak-anak akan mulai belajar
mengenali huruf dan membedakan huruf besardan kecil. Mereka juga mempelajari
keseimbangan saat melompat, dan melatih kemampuan motorik saat melompat dari
satu kotak ke kotak lain.
PERMAINAN
MELOMPAT BENTUK:
UNTUK SEMUA
UMUR
( Untuk Dua
Pemain Atau Lebih )
Dalam permainan ini tidak ada
yang gagal dan pasti semua anak akan menyukainya. Permainan ini juga kaya
variasi. Permainan dapat dibuat mudah; dapat dibuat menantang; dan dapat
membantu anak untuk mempelajari bentuk, angka, huruf, dan warna.
BAHAN DAN ALAT
1.
Kertas koran
atau kertas folio atau kertas berbentuk
2.
Spidol atau
krayon
3.
Selotip
4.
Alat
pilihan: gunting
CARA BERMAIN
Ambil 6 sampai 9 halaman
kertas koran. Lipat halaman-halaman tersebut pada bagian tengahnya, dan buatlah
sebuah bentuk pada setiap halaman dengan menggunakan spidol atau krayon. Atau,
Anda dapat memotong masing-masing halaman dengan bentuk tertentu. Mulailah
dengan bentuk yang umum, yakni lingkaran, kotak, segitiga, dan bintang. Atau
jika Anda mempunyai anak sudah besar, tambahkan bentuk seperti pentagonal,
oktagonal, dan heksagonal.
Rekatkan masing-masing koran
dengan menggunakan selotip ke lantai, satu per satu secara berurutan, membentuk
garis vertikal. (semakin banyak kertas yang Anda gunakan, maka permainan akan
semakin sulit). Mulailah dengan melompat ke depan dari satu bentuk ke bentuk
yang lain, ajaklah anak-anak untuk mengikuti Anda. Sebutkanlah dengan keras
bentuk kertas yang Anda injak. Ulangi beberapa kali, mulailah selalu dari
bentuk yang pertama, lalu lompat dan injak masing-masing bentuk tersebut satu
per satu sampai pada bentuk yang terakhir.
Kemudian, sebutkanlah
nama-nama bentuk yang berbeda dan anak-anak harus melompat dan menginjak
bentuk-bentuk yang Anda sebutkan tersebut. Untuk anak yang masih kecil,
gunakanlah instruksi yang pendek. misalnya "Lompatlah dari bentuk kotak ke
bentuk lingkaran!". Untuk anak yang sudah besar, buatlah instruksi yang
agak panjang, seperti "Lompatlah dari bentuk lingkaran ke bentuk segitiga,
lalu ke bentuk segi enaml".
Apabila Anda ingin
meningkatkan kemampuan anak dalam mengingat, atau ingin membuat permainan ini
menjadi lebih menarik untuk anak yang sudah besar, buatlah instruksi yang
semakin sulit, seperti "Langkahkan kakimu ke bintang, lalu berjinjitlah ke
bentuk segi empat, dan lompat empat kali di atas lingkaran." Atau,
"Lompatlah dengan gaya menyamping ke segiempat dan mundurlah ke segitiga,
lalu lompatilah, tiga bentuk di depanmu dan injaklah segilima." Atau "Lompatlah
dengan, kaki kirimu ke bentuk segiempat, kemudian lompat sambil berputar ke
bentuk segienam."
VARIASI PERMAINAN
Selain menggunakan kertas
koran untuk membentuk suatu bentuk, Anda dapat membuat kertas warna-warni, atau
kertas dengan tulisan angka atau huruf.
NILAI-NILAI EDUKASI
Banyak hal yang didapat dari
permainan ini. Anak-anak belajar untuk mengenali bentuk (atau warna atau huruf
atau angka). Anak-anak juga belajar untuk menyeimbangkan badan melalui
aktivitas fisik melompat. Mereka juga belajar menggerakkan badan dengan
berbagai macam cara dan gaya. Saat Anda meminta para pemain mengikuti rangkaian
instruksi Anda, di saat yang sama anak-anak meningkatkan kemampuan daya ingat
mereka-kemampuan mereka untuk mendengar, mengingat, dan mengaplikasikannya.
HULA HOOP
RACE
(Untuk
Remaja)
PESERTA :
Waktu : 15 – 20 menit
ALAT DAN BAHAN : Hula
hoop
CARA BERMAIN
·
Seluruh
peserta dari setiap kelompok berbaris bermain dan berpegangan tangan. Tugasnya
adalah mengalirkan hula hoop dari orang pertama sampai orang terakhir
dan dibalikkan kembali dengan cara yang sama menuju orang pertama melalui
seluruh anggota badan tanpa pegangan tangann terlepas. Jika terlepas, maka
dinyatakan fault dan harus mengulang dari awal.
·
Kelompok
yang dinyatakan menang adalah kelompok yang terlebih dahulu menyelesaikan
tugasnya.
·
Setelah itu,
dilanjutkan dengan sesi kedua. Pada sesi ini peserta membelakangi rekan
sekelompoknya, tangan kanan dijulurkan ke belakang melalui kedua kaki dan
tangan kiri memegang tangan kanan rekan yang ada di depannya
DAFTAR PUSTAKA
………………. 2006 Pedoman
Pengembangan Alat Permainan Edukatif (APE) Untuk PEndidikan Anak Usia Dini.
Jakarta Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Luar Sekolah,
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
………………. 2007 Modul Pembuatan
dan Penggunaan APE (Alat Permainan Edukatif) anak usia 3 – 6 tahun. Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Luar Sekolah, Direktorat
Pendidikan Anak Usia Dini
Saeful Zaman dyan R.Helmi
Gibasa Team. 2010. Games Kreatif Pilihan Untuk Meningkatkan Potensi Diri &
Kelompok. Jakarta: Gagas Media
Mirza Jamal. 2010
Permainan Indoor dan Outdoor Kreatif Untuk Melejitkan Kecerdasan
Anak. Yogyakata : Titan.
Tina Dahlan. 2010 Games Sains
Kreatif & Menyenangkan Untuk Meningkatkan Potensi dan Kecerdasan
Anak.Jakarta : Kawan Pustaka